SuaraPemerintah.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis angka kemiskinan Kota Madiun berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2024. Hasilnya, angka kemiskinan di Kota Madiun mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Yakni, sebesar 4,38 persen.
Sebelumnya pada 2023, jumlah penduduk miskin di Kota Madiun sebanyak 4,74 persen. Atau, mencapai 8.460 jiwa. Sedangkan, pada 2024 jumlah penduduk miskin turun menjadi 7.840 jiwa.
Kondisi inipun semakin meningkatkan semangat Pemkot Madiun untuk terus menekan angka kemiskinan. Yakni, dengan menggulirkan bantuan sosial, pelatihan dan pemberdayaan masyarakat, hingga program perbaikan lingkungan warga dengan sistem swakelola.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapppeda) Kota Madiun, Suwarno. “Ada beragam penyebab kemiskinan di Kota Madiun. Itu sudah kami petakan dan penanganannya berbeda-beda,’’ ujarnya, Senin (5/8).
Suwarno pun menjelaskan, ada kemiskinan yang disebabkan faktor internal seseorang. Misalnya, kondisi tubuh yang tidak memungkinkannya bekerja atau lansia ngebrok. Sehingga, penanganannya dibutuhkan intervensi berupa bantuan sosial dari pemerintah. Baik berupa uang tunai maupun bahan kebutuhan pokok.
Selain itu, ada juga kemiskinan yang disebabkan oleh faktor eksternal. Misalnya, faktor lingkungan, pemutusan hubungan kerja (PHK), dan sebagainya. Untuk itu, pemkot memberikan intervensi melalui program pelatihan dan pemberdayaan masyarakat.
Lebih lanjut, Suwarno mengungkapkan bahwa program rehabilitasi lingkungan seperti pavingisasi dan perbaikan saluran air dengan sistem swakelola juga sebagai salah satu upaya pengentasan kemiskinan.
“Anggarannya sudah kami sampaikan melalui RT/RW. Lantas masyarakat bisa memilih warganya yang punya skill dan butuh pekerjaan untuk mengerjakan proyek itu. Pola itu yang kami lakukan untuk penanganan kemiskinan,’’ jelasnya.
“Penanganan kemiskinan di Kota Madiun dilakukan lintas OPD. Semua bergerak agar permasalahan ini lekas tertangani,’’ tandasnya.
Cek Artikel dan Berita yang lainnya di Google News