SuaraPemerintah.IDÂ – TNI (Tentara Nasional Indonesia) dikenal dengan seragam bermotif loreng yang menjadi ciri khas. Seragam ini dilengkapi dengan pangkat dan topi baret yang warnanya disesuaikan dengan divisi masing-masing. Pada Sabtu (05/10/24), motif loreng TNI yang memadukan warna hijau, hitam, dan cokelat tua terlihat semakin menonjol, memberikan kesan gagah bagi setiap anggota TNI.
Mengapa TNI Memilih Seragam Loreng?
Menurut laman resmi Kementerian Pertahanan RI, penggunaan motif loreng oleh TNI bukanlah tanpa alasan. Seragam ini dirancang untuk kebutuhan kamuflase, yang memungkinkan tentara bersembunyi dari pantauan musuh. Warna dan bahan yang digunakan pada seragam serta peralatan militer membantu pasukan militer menyatu dengan medan tempur, seperti pepohonan dan tanah, sehingga mengurangi risiko menjadi sasaran tembak.
Sejarah Penggunaan Seragam Loreng Militer
Dilansir dari laman RRI, seragam loreng pertama kali digunakan pada awal 1800-an oleh unit militer tertentu. Pasukan yang pertama kali mengadopsi seragam dengan warna loreng adalah Resimen Senapan ke-95 dan Resimen Senapan ke-60 Inggris, yang dibentuk selama Perang Napoleon. Berbeda dengan resimen lain yang mengenakan jubah merah tua, pasukan ini menggunakan jaket hijau untuk melindungi diri dari musuh.
Mengapa TNI Memilih Warna Hijau?
Jika pasukan militer asing lebih sering menggunakan seragam berwarna cokelat, TNI justru memilih warna hijau. Pemilihan ini disesuaikan dengan kondisi geografis Indonesia yang didominasi oleh pepohonan hijau, tanah, dan kayu. TNI menggunakan pola M81 Woodland, yang telah populer sejak 1981, karena mampu berkamuflase dengan baik di medan tempur Indonesia.
Warna hitam, yang sering dipakai oleh militer asing, justru tidak cocok untuk TNI. Jika digunakan saat bertempur di siang hari, warna hitam akan menyerap panas dan membuat penggunanya merasa tidak nyaman.
Dengan demikian, seragam loreng TNI bukan hanya menjadi simbol kebanggaan, tetapi juga bagian penting dari strategi militer untuk melindungi diri dan mendukung operasi tempur.
Cek Artikel dan Berita yang lainnya di Google News