Wali Kota Cimahi Ngatiyana mengatakan, seluruh kelurahan di Kota Cimahi sudah siap membentuk Koperasi Merah Putih sesuai perintah Presiden Prabowo Subianto. Hal itu disampaikannya di hadapan Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi pada Kamis (15/5/2025).
Â
“Kami targetkan 31 Mei seluruh akta notaris sudah selesai dan siap didaftarkan dan akhir Juni seluruh kelurahan sudah beres musyawarah dan pembentukan koperasinya,” kata Ngatiyana di Kelurahan Cibeber.
Â
Dirinya meyakini Koperasi Merah Putih merupakan jalan untuk menuntaskan berbagai permasalahan di desa seperti kemiskinan, stunting, permasalahan lainnya.
Â
“Kami percaya bahwa koperasi ini bisa menjadi penggerak ekonomi lokal dan instrumen bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, semoga upaya kita bersama dalam membangun ekonomi kerakyatan yang tangguh dan berkeadilan dapat terwujud,” kata Ngatiyana
Â
Sebelumnya, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menyebutkan kehadiran Koperasi Merah Putih di desa dan kelurahan bisa membuat masyarakat sejahtera dan mengurangi angka kemiskinan di Indonesia.
Â
“Ada 3,1 juta di Indonesia yang miskin ekstrem. Koperasi ini hanya sebagai alat untuk mensejahterakan masyarakat, memajukan daerah maupun desa,” kata Budi Arie.
Â
Sebab, dirinya meyakini Koperasi Merah Putih yang digagas Presiden Prabowo Subianto ini bisa membangkitkan perekonomian masyarakat. Budi Arie pun optimis dengan masa depan koperasi yang ditargetkan mencapai 80 ribu tahun ini.
Â
“Kedepan, rantai pesokan distribusi bakal dipangkas, sehingga kehadiran koperasi ini sangat menguntungkan bagi masyarakat. Biasanya, pasokan bahan pokok dari pabrik ke distributor, baru ke pasar atau agen. Namun kali ini berbeda, karena bahan baku dari pabrik bakal langsung didistribusi ke koperasi tanpa campur tangan yang lain,” kata dia.
Â
Budi Arie menegaskan, Koperasi Merah Putih harus bisa menghasilkan keuntungan. Sebanyak 22 kementerian pun dilibatkan untuk melakukan pembinaan dan pengawasan.
Â
“Sebagai sebuah lembaga usaha koperasi ini bisa produktid dan targetnya harus untung, gak ada cerita koperasi rugi. Saya bilang koperasi harus untung, yang gak boleh di koperasi itu satu nipu dua mark up, tiga fiktif gak boleh itu. Untungnya buat siapa? Buat anggota,” tandas Budi Arie.
Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News
- Advertisement -