Suarapemerintah.id – Beberapa waktu lalu Pfizer dan BioNTech umumkan hasil uji coba vaksin COVID-19 Pfizer. Vaksin tersebut telah terbukti memiliki tingkat efektifitas hingga 90% untuk mencegah penularan COVID-19. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah mengakui vaksin Pfizer lebih menjanjikan dibanding yang lain.
Vaksin COVID-19 Pfizer pun siap digunakan oleh seluruh umat manusia di dunia. Persoalan yang muncul adalah masalah pendistribusian. Produk yang dikembangkan Pfizer dan BioNTech ini memakai teknologi mRNA sintetis, sehingga perlu disimpan dalam suhu di bawah minus 70 derajat. WHO memprediksi, vaksin ini akan sulit terdistribusi di Afrika dan Asia, yang suhunya sedikit lebih hangat, serta jarak tempuh yang jauh.
“Berita menggembirakan tentang kemungkinan vaksin yang efektif akan tersedia. Namun, persoalan vaksin yang harus selalu disimpan di suhu dingin bagi beberapa negara seperti di Afrika, perlu diperhitungkan,” tulis pernyataan resmi WHO.
Maskapai penerbangan Emirates Airline asal Uni Emirat Arab (UEA) bekerja sama dengan perusahaan farmasi global, termasuk Pfizer, untuk mengatasi tantangan logistik dalam mendistribusikan vaksin Covid-19. Demikian dikatakan Presiden Direktur Emirates, Tim Clark.
“Industri penerbangan mencoba membangun praktik terbaik yang melibatkan rantai pasokan pihak ketiga dan logistik untuk memastikan kami membawa vaksin ke pasar yang sangat membutuhkan, dan pada dasarnya ke seluruh dunia,” kata Clark kepada CNBC dalam wawancara eksklusif Minggu (15/11/2020).
Pfizer mengatakan berdasarkan proyeksi saat ini, perusahaan akan memproduksi 50 juta dosis vaksin pada tahun 2020, dan 1,3 miliar dosis pada tahun 2021, menurut NBC News. Kandidat vaksin lain juga dalam uji klinis di seluruh dunia. Salah satu yang terdepan dan didukung pemerintah AS adalah vaksin dari Moderna, AstraZeneca dan Johnson & Johnson.
“Emirates memiliki pendingin, memiliki freezer, kami memiliki kendali logistik bagi maskapai penerbangan untuk mengirimkan vaksin ini ke banyak bagian dunia di mana yang lain tidak bisa,” kata dia.
Clark mengatakan vaksin Pfizer, dan vaksin lainnya yang dalam pengembangan, akan berdampak positif pada pemulihan ekonomi global, termask sektor penerbangan.
“Karena vaksin akan banyak di 2021, kami dapat mengatakan bahwa selama musim dingin tahun depan, yakni kuartal kalender – Oktober, November, Desember – 2021, akan ada pemulihan permintaan global, ” kata Clark.