Suarapemerintah.id – Vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech China tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu (6/12) malam. Meski sudah tiba, vaksin masih harus melewati beberapa tahap sebelum bisa disuntikkan ke masyarakat. Setelah itu, baru vaksin yang tersedia akan secara bertahap didistribusikan ke masyarakat.
Program vaksinasi virus corona atau Covid-19 ditargetkan bisa dimulai awal tahun 2021. Mundur dari target awal yakni November, kemudian direvisi Desember, program vaksinasi corona itu bisa berjalan Januari 2021.
Tertundanya program vaksinasi pemerintah lantaran BPOM belum mengeluarkan izin otorisasi kondisi darurat atau emergency use authorization (EUA) atas vaksin CoronaVac dari Sinovac, China, akibat data uji klinis final belum lengkap.
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto mengatakan bahwa vaksin yang telah tiba masih harus melewati beberapa tahap sebelum bisa disuntikkan ke masyarakat. Setelah itu, baru vaksin yang tersedia akan secara bertahap didistribusikan ke masyarakat.
“Masih harus melewati tahapan evaluasi dari BPOM untuk memastikan mutu keamanan efektivitas dan menunggu fatwa MUI untuk kehalalannya,” jelasnya.
Meski izin tersebut hingga kini belum keluar, pemerintah sudah menyiapkan infrastruktur hingga roadmap pembagian vaksin corona atau covid-19.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 9860 Tahun 2020, distribusi vaksin ini akan dibagi menjadi vaksin pemerintah yang gratis dan vaksin mandiri yang berbayar.
Pertama, jalur pemerintah. Program vaksinasi ini diberikan secara cuma-cuma alias alias gratis, seperti tenaga medis, aparat hukum, tokoh agama, tenaga pendidik, apatur pemerintah pusat sampai daerah, hingga BPJS penerima bantuan subsidi.
Kedua, jalur mandiri. Menyasar masyarakat yang berusia 19-59 tahun, ada sekitar 57 juta orang sasarannya vaksin corona atau Covid-19 dengan kebutuhan vaksin sekitar 115 juta dosis.
Berbeda dengan program pemerintah yang memberikan vaksin secara gratis, vaksin mandiri ini berbayar.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa hingga kini, pemerintah memang belum menyebutkan besaran harga vaksin corona ini.
“Namun, kami pastikan negara akan hadir dalam harga vaksin ini,” ujar Menteri BUMN Erick Thohir beberapa waktu lalu.
Khusus untuk jalur mandiri, Kementerian BUMN bahkan sudah menggandeng PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Bio Farma untuk menggarap infrastruktur teknologi vaksin mandiri ini, mulai produksi, pengiriman hingga penyuntikan ke end user.
“Segala proses vaksinasi akan dilakukan secara digital. Ada aplikasi khusus yang dikembangkan dan akan selesai Desember 2020 ini,” ujar Erick.
Airlangga menjelaskan, aturan rinci untuk kedua skema ini akan segera rampung dalam waktu dekat.
“aturan rinci untuk kedua skema tersebut akan segera terbit dalam 1-2 minggu ke depan. Nantinya, pelaksanaan vaksinasi secara bertahap akan dilakukan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat,” jelasnya.