SuaraPemerintah.ID – Plt. Kepala BPOM RI, L. Rizka Andalusia bersama jajaran Eselon 1 BPOM menerima langsung kunjungan Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kementerian PANRB), Prof. Dr. Erwan Agus Purwanto ke kantor BPOM pada hari Jumat (19/01/2024).
Saat berdiskusi, Plt. Kepala BPOM memaparkan terkait komitmen BPOM dalam mewujudkan birokrasi yang bersih, efektif, dan berdaya saing guna mendorong pembangunan nasional dan pelayanan publik. “Tentunya Pak, sebagai pelaksana pelayanan publik dan sebagai regulator, kami ini sangat-sangat berupaya dan memang harus melakukan kegiatan sesuai dengan panduan Reformasi Birokrasi yang sudah dicanangkan oleh Kementerian PANRB,” paparnya.
Plt. Kepala BPOM sempat menceritakan pengalamannya berkecimpung dalam pelayanan publik sejak awal menjadi pegawai negeri sipil (PNS) di rumah sakit. ”Saya menjadi PNS dari tahun ‘94, jadi sudah hampir 30 tahun di pelayanan (publik). Kebetulan saya di rumah sakit Pak, 24 tahun. Dahulu sulit merubah paradigma seorang birokrat menjadi seorang pelayan. Namun, dengan berbagai upaya melalui pelatihan-pelatihan, workshop melatih kita untuk bisa menjadi pelayan publik dan memberikan yang terbaik untuk masyarakat,” ungkap L Rizka Andalusia.
Dalam pertemuan tersebut, Plt. Kepala BPOM juga mengucapkan terima kasih atas dukungan Kementerian PANRB atas implementasi RB di BPOM. Ini dibuktikan dengan capaian Indeks RB BPOM yang mendapatkan kategori A dengan predikat “Sangat Baik” selama 4 tahun terakhir (2019-2022).
Di kesempatan yang sama, Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan Kementerian PANRB, Prof. Dr. Erwan Agus Purwanto menerangkan bahwa saat ini, birokrasi semakin dinamis dan harus dapat merespons perubahan yang sangat cepat di era digital saat ini. ”Ke depan, kita harapkan birokrasi kita mampu merespons perubahan-perubahan yang ada. Karena saat ini lingkungan kita, baik nasional, regional, maupun global cepat sekali berubah, sehingga cara kerja birokrasi kita harus bisa mengikuti,” terangnya.
Nantinya RB akan mengarah menjadi Transformasi Birokrasi Digital. Maka dari itu, pemerintah sedang membangun Government Technology (Govtech), yaitu lembaga yang berisi para ahli informasi dan teknologi dengan tujuan membantu kementerian/lembaga pemerintah dalam membangun sistem digital pelayanan publik.
”Tidak semua kementerian/lembaga memiliki sumber daya yang sama dalam membangun sistem digital pelayanan publik. Di sisi lain kami ingin semuanya memiliki platform dengan kualitas yang sama agar masyarakat mendapatkan pelayanan terbaik dan pada praktiknya di negara lain seperti Inggris, Australia, dan Singapura mempunyai Govtech yang membantu pelayanan (digital) publik ingin dibangun seperti apa. Bisa dibantu mulai dari pengembangan sampai keamanannya, nanti akan terintegrasi,” papar Erwan Agus Purwanto.
Ia juga mengapresiasi capaian RB dan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) BPOM yang menurutnya sudah sangat baik. “Sudah sangat baik. Indeks RB-nya sudah 84,51 predikat A, SAKIP predikat A. Kalo kita bandingkan secara nasional, memang posisi BPOM ini jauh di atas rata-rata, baik SAKIP maupun RB-nya. Untuk itu, kami mohon untuk terus ditingkatkan,”, lanjutnya.
Di akhir diskusi, Plt. Kepala BPOM menyatakan bahwa BPOM berusaha melakukan yang terbaik dalam hal pengawasan obat dan makanan. Ia juga meminta kerja sama dan dukungan dari Kementerian PANRB.
”Mohon terus dukungannya. Kalau kita ditegur, diingatkan, kami menerima. Kami sangat apresiasi karena menurut kami, teguran, masukan, dan kritikan adalah hadiah buat kami,” tutup Plt. Kepala BPOM.
Setelah diskusi, Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan Kementerian PANRB dan jajarannya mengunjungi infrastruktur yang ada di BPOM. Kunjungan dilakukan ke BPOM Command Center (BCC) yang terletak di gedung Garuda, Pusat Pelayanan Publik di Gedung Athena, Contact Centre BPOM, serta Laboratorium Biohazard dan Laboratorium Biosafety Level 3 (BSL-3) BPOM.
Cek Artikel dan Berita yang lainnya di Google News