Polda NTT bersama tim psikologi dari SSDM Polri melaksanakan kegiatan pemulihan trauma bagi anak-anak yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi stres dan memberikan dukungan psikologis kepada anak-anak yang mengalami dampak bencana alam.
Kombes. Pol. Yenny Rosmalawati Dewi, Ketua Tim Psikologi SSDM Polri, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi anak-anak yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada anak-anak yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi,” ujarnya, dilansir dari laman Antaranews, Minggu (17/11/24).
Menurutnya, anak-anak seringkali kesulitan untuk mengungkapkan perasaan mereka secara verbal, sehingga pendekatan melalui kegiatan seperti permainan, bernyanyi, dan interaksi lainnya menjadi metode yang efektif untuk meredakan ketegangan emosional mereka.
Pelaksanaan pemulihan trauma dilakukan di dua lokasi yang berbeda, yakni di Halaman SDI Wedang Desa Ile Gerong dan halaman Gereja Desa Bokang, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur. Dalam kegiatan ini, anak-anak diajak bermain, bernyanyi, dan berinteraksi langsung dengan tim psikologi. Mereka juga diberikan motivasi agar tetap kuat meskipun baru saja mengalami bencana alam yang besar.
Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan sesi tanya jawab berupa kuis-kuis ringan yang diikuti dengan pembagian hadiah berupa biskuit dan susu. Anak-anak yang mengikuti kegiatan ini tampak antusias dan ceria, menandakan keberhasilan terapi trauma healing yang diberikan.
Pihak Kepolisian bersama instansi terkait berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif dalam proses pemulihan mental anak-anak pasca-bencana dan mengurangi dampak trauma yang mungkin mereka alami.
Dengan kegiatan trauma healing ini, diharapkan anak-anak dapat kembali melanjutkan aktivitas mereka dengan rasa aman, nyaman, dan penuh harapan untuk masa depan yang lebih baik.
Sementara itu, Kabid Humas Polda NTT, Kombes. Pol. Ariasandy, S.I.K., mengatakan bahwa pelaksanaan pemulihan trauma akan terus dilakukan sampai kondusif.
“Lihat perkembangan bagaimana penilaian dari Kapolres sebagai kasatwil,” tutupnya.
Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News
- Advertisement -