Sabtu, September 14, 2024
spot_img
spot_img

BERITA UNGGULAN

Angka PHK Tembus 46.000, Kemnaker Gencar Lakukan Mitigasi

SuaraPemerintah.ID – Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, mengakui adanya peningkatan angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir. Untuk menekan angka tersebut, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) tengah mengupayakan berbagai langkah, termasuk memfasilitasi dialog antara karyawan dengan manajemen perusahaan.

“Memang kita akhir-akhir ini banyak mengalami PHK ya. Kita terus memitigasi agar jangan sampai PHK itu terjadi. Upaya-upaya itu ternyata alhamdulillah karena kita pertemukan antara manajemen dengan pekerja kita pertemukan, itu bisa menekan terjadinya PHK,” katanya saat ditemui di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (2/9/2024).

- Advertisement -

Meskipun ada tren peningkatan, Ida berharap angka PHK di 2024 tidak lebih tinggi dibandingkan 2023. Berdasarkan data Kemnaker, jumlah PHK mencapai 46.240 dari awal tahun hingga akhir Agustus 2024.

Baca juga : Langkah Strategis Kemnaker Atasi Hoaks Lowongan Kerja

Salah satu langkah lain yang dilakukan Kemnaker untuk menekan PHK adalah membuka lowongan pekerjaan melalui bursa kerja nasional. Pada bursa kerja yang diadakan beberapa waktu lalu, tersedia 178.000 lowongan pekerjaan, dengan 93.000 pelamar yang mendaftar.

- Advertisement -

“Ya memang (PHK) naik tapi kan kita mudah-mudahan angkanya tidak lebih tinggi dari 2023, makanya kita terus lakukan mitigasi itu. Di samping itu tentu lapangan kerja baru kita create, kemarin kita laksanakan job fair nasional, itu cukup tinggi lowongan yang tersedia, 178 ribu lowongan pekerjaan yang tersedia. Pada waktu itu memang yang melamar 93 ribu,” bebernya.

Artinya, kata dia, masih ada ruang yang bisa dimanfaatkan untuk menyerap tenaga kerja yang sebelumnya kena PHK. Ida menyebut sektor yang mendominasi jumlah PHK adalah industri padat karya seperti tekstil, garmen hingga alas kaki.

“Yang begini kan meskipun kita tentu sedih mendengarkan ada PHK tapi gembira ketika ada lowongan kerja baru,” sebut Ida.

PHK Paling Banyak di Jawa Tengah
Sementara itu, Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Indah Anggoro Putri menjelaskan PHK paling banyak terjadi di Jawa Tengah.

Posisi kedua diikuti oleh DKI Jakarta, lalu posisi ketiga Provinsi Banten. Khusus PHK di DKI Jakarta jumlahnya mencapai 7.400. Indah menyebut mayoritas PHK di ibu kota didominasi sektor jasa seperti restoran dan kafe.

Baca juga : Catat! Kemnaker Gelar Job Fair, Ada 110.000 Lowongan di JIEXPO

Kelas Menengah Turun Kasta
Pada kesempatan itu, Kemnaker juga buka suara soal penurunan angka kelas menengah di Indonesia. Ida menjelaskan, salah satu upaya Kemnaker menjaga jumlah kelas menengah dengan memperluas kesempatan kerja dan menambah angka wirausahawan.

“Tahun ini kita akan memberikan kesempatan kepada calon pekerja, calon entrepreneur 142.000, ini pilihan-pilihan. Kami punya program tenaga kerja mandiri, kalau mereka sudah satu tahun kami berikan program ini, ketika satu tahun dia mampu merekrut tenaga kerja baru maka kita berikan program Tenaga Kerja Mandiri Lanjutan,” terang Ida.

“Ini adalah salah satu upaya kita agar jangan sampai kelas menengah ini turun kelas, malah justru naik kelas,” sambung dia.

Upaya lainnya adalah memastikan jaminan sosial tersalurkan kepada masyarakat, termasuk mereka yang terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Ia menyebut ada berbagai program yang disiapkan pemerintah, contohnya adalah Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).

Artikel ini telah tayang di detikfinance dengan judul “Menaker Buka-bukaan PHK Tembus 46.000 hingga Kelas Menengah Turun Kasta”

Cek Artikel dan Berita yang lainnya di Google News

- Advertisement -

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email sekt@suarapemerintah.id

Artikel Terkait

Suara Hari Ini

Ikuti Kami

10,502FansSuka
392PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
2,760PelangganBerlangganan

TERPOPULER

Terbaru